readbud - get paid to read and rate articles

Rabu, 25 Februari 2009

hewan robot senjata perang

para tentara segera akan menggunakan pasukan robot insekta sebagai raksasa pertahanan Inggris yang di set untuk menyelamatkan kehidupan prajurit.

departemen pertahanan Inggris menegaskan, sistem BAE sedang menciptakan serangkaian laba-laba elektronik kecil, capung, dan ular yang bisa menjadi mata dan kuping bagi tentara Amerika serikat dan Inggris di medan perang.

perusahaan tersebut dilaporkan sedang bekerja dalam lini produksi secara mandiri untuk menciptakan koleksi robot intelijen miniatur yang multi fungsi, yang bisa beroperasi ditempat yang tak bisa di akses atau membahayakan manusia.

Para prajurit akan bisa membawa robot insekta tersebut bersama mereka, dan mengirim robot tersebut kerumunan teman kedalam gedung, goa, dan tempat persembunyian musuh.

menurut “the Daily Mail”, perusahaan tersebut telah menandatangani kontrak 19 juta pound sterling dengan angkatan bersenjata Amerika untuk mengembangkan teknologi tersebut.

hasil ciptaan elektronik “hewan melata dan terbang” tersebut akan dilengkapi dengan kamera kecil dan sensor untuk mendeteksi senjata kimia, biologi atau bahkan radioaktif.

namun, Menteri Pertahanan Inggris cenderung untuk tidak berkomentar dengan adanya laporan tersebut.

Jumat, 13 Februari 2009

Robot Flame Berjalan Selincah Manusia

AMSTERDAM, SELASA - Sebuah robot yang dikembangkan di Universitas Teknologi Delft (TU Delft) Belanda dapat berjalan mirip manusia. Ayunan langkahnya tak lagi kaku karena menggunakan teknik mengayun yang terkontrol dengan menjatuhkan beban ke depan.

"Dengan mengadopsi metode ini, robot yang biasanya berjalan dengan kaku dan pelan akan lebih luwes dan bergerak efisien seperti manusia," ujar Daan Hobbelen, ketua tim yang mengembangkannya.

Robot yang diberi nama Flame tersebut memiliki berat 15 kilogram dan tinggi 1,3 meter. Ia memiliki sejumlah persendian di kakinya yang dikendalikan pegas. Sementara itu, sebuah sensor inersia yang disebut organ keseimbangan membantu tubuhnya agar tetap stabil. Semua proses didukung tujuh motor penggerak.

Saat berjalan, kakinya berayun secara bergantian sementara organ penyeimbang akan mengukur jarak langkah agar tak terjatuh. Dengan teknik berjalan seperti manusia, Flame dapat berjalan dengan kecepatan 0,45 meter perdetik.

Hobbelen yakin Flame merupakan robot berkaki dua yang paling canggih saat ini. Cara menir langkah manusia sudah terorganisasi dengan sangat baik. Teknologi tersebut kelak dapat digunakan untuk menggantikan kaki palsu para penyandang tuna daksa sehingga dapat berjalan secara lebih alamiah seperti kaki asli.

Tentara Robot

VIPeR

VIPeR

Robot pelayan, robot kedokteran dan sekarang robot militer. Ini adalah konferensi robot pertama Israel di Herzeliya, Israel, tujuan para penemunya adalah agar inovasi mereka dikenal.

Israel mempunyai industri robot yang berkembang pesat dan inilah salah satu alat yang dipromosikan.

Robot bernama Versatile, Intelligent dan Portable Robot, (disingkat VIPeR), dibuat dan dirancang untuk militer Israel oleh Elbit Systems.

Robot platform ringan, yang dapat menggunakan kamera, mikropon, sensor dan bahkan senapan kecil, dapat di bawa ke zona tempur untuk mendeteksi bahan peledak dan dapat menemukan musuh yang menyergap, kata program manager Stephan Holdis.

"Robot spesifik ini dikembangkan oleh tentara Israel, digunakan sendiri untuk diturunkan bersama tentara. Robot itu adalah satu-satunya robot yang ada pada saat ini yang dapat dibawa dalam pertempuran dan dijalankan secara intuitif bahkan ketika mereka sedang menembakmu,” ujar Stephan Holdis.

Para peneliti dan insinyur dari industri dan akademia berada di konferensi untuk berbagi gagasan dengan topik mengenai robot masa kini dan sekaligus mencari dukungan pemerintah di bidang ini.

Professor Zvi Shiller, Ketua Konferensi Robot Israel, mengatakan "Saya percaya itu akan memberi kekuatan pada industri elektronik dan pengembangan perangkat lunak serta di bidang komunikasi Israel, yang kita butuhkan hanyalah mengintegrasikan semua ini

Dari robot anjing Sony sampai robot pemotong rumput patriot, semua penemuan di sini, dari untuk permainan dan pelayanan sampai keamanan nasional

Selasa, 10 Februari 2009

NASA Ungkap Robot Penjelajah Planet Terbaru


Axel (technology review)
Jakarta - NASA kembali sibuk mengembangkan robot angkasa untuk menjelajah dan meneliti planet-planet di masa depan. Kali ini, lembaga antariksa Amerika itu mengembangkan robot baru bernama Axel.

Meski desainnya cukup simpel, Axel punya berbagai kapabilitas yang tidak dijumpai pada robot-robot sebelumnya.

Menurut Issa A. D. Nesnas dari Jet Propulsion Laboratory NASA, Axel didesain untuk mengeksplorasi bagian-bagian planet yang belum terjamah. Robot ini dirancang dapat menjangkau bagian tersulit dari planet seperti jurang yang dalam.

"Karena Axel juga relatif ringan, hanya dalam sekali misi bisa dibawa beberapa unit. Eksplorasi pun bisa lebih agresif," papar Nesnas seperti dilansir TGDaily dan dikutip detikINET, Selasa (10/2/2009).

Axel bisa memakai tipe roda yang berbeda untuk menyambangi berbagai jenis tempat yang curam sekalipun. Di bagian tengahnya ada semacam pengungkit untuk mengambil material yang diperlukan dalam penelitian.

Berbagai fitur canggih pastinya ditautkan pada Axel, seperti kamera yang bisa berputar 360 derajat, kapabilitas komunikasi nirkabel dan sistem sensor untuk beroperasi secara mandiri.

Kompetisi Robot Nasional di UI

Robot dari tim KHIL-G (merah) dari Universitas Brawijaya, Malang, berhadapan dengan robot tim AMBIN (biru) dari Politeknik Manufaktur Timah-UBB memperebutkan kotak kuning (yellow butter) pada arena Kontes Robot Indonesia di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Minggu (15/6).


JAKARTA, SABTU — Dies Natalis Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Sabtu (7/2), dimeriahkan kompetisi robot tingkat nasional. Selain itu juga digelar kompetisi pembuatan software untuk siswa SMP dan SMA, pameran produk riset UI dan talkshow Broadband Internet for Better Education dan Indonesia Goes e-learning, bertempat di Balairung UI, Depok.

Deputy Director Corporate Communications UI Devie Rahmawati mengatakan, kompetisi bertaraf nasional ini memberikan kesempatan kepada pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk dapat menikmati keunggulan teknologi melalui robot LEGO Mindstorms NXT.

NXT merupakan penyempurnaan dari robot lego seri RIS (Robotic Invention System) yang telah sukses di pasaran. "Seri NXT merupakan seri robot yang lebih ramah dan relatif mudah untuk digunakan tanpa harus merekayasa sirkuit maupun memasang motor sendiri seperti generasi pendahulunya," katanya.

Penyelenggaraan yang diprakarsai oleh Lab Computational Intelligence divisi Robotic Research, Fasilkom UI, ini bertujuan agar terdifusinya teknologi robot kepada kalangan masyarakat yang lebih luas serta memberikan kesempatan bagi peserta untuk melatih logika sekaligus menyelesaikan masalah (problem solving).

Peserta selama dua hari sebelum penyelenggaraan kompetisi memperoleh pembekalan mengenai Mindstorms NXT dan mekanisme kompetisi. Kompetisi menampilkan 12 tim yang terdiri dari 3 orang, dari 400 pendaftar, untuk dapat menyelesaikan soal yang diberikan dengan menggunakan robot. Tugas yang harus diselesaikan oleh masing-masing tim di antaranya pencapaian posisi target yang memiliki nilai.

Menurut Devie, Universitas Indonesia menyadari penuh akan arti pentingnya pengembangan teknologi berbasis robot. Hal ini dibuktikan dengan konsistensi penyelenggaraan kompetisi (UI yang mempelopori Kontes Robot Cerdas Indonesia) dan serangkaian program pengembangan aplikasi robot.

"Robot" yang berasal dari bahasa Chech (Ceska), yang berarti pekerja ini, telah banyak dimanfaatkan oleh industri-industri dunia dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas berbagai aktivitas kerja manusia. Berbagai manfaat, seperti mengurangi faktor human error dan produksi berbagai produk massal, merupakan sebagian kecil dari pemanfaatan robot dewasa ini.

Kompetisi ini dilaksanakan dengan harapan agar aplikasi teknologi robot semakin dekat di tengah masyarakat. Lab Computational Intelligence divisi Robotic Research juga fokus terhadap perkembangan publikasi riset dan jurnal ilmiah.

Lab yang diketuai oleh Dr Wisnu Jatmiko, M Eng, ini dalam perjalanannya telah menghasilkan 24 jurnal ilmiah internasional, 20 jurnal ilmiah nasional, serta berpartisipasi, baik dalam berbagai konferensi nasional, maupun internasional.

Dalam upaya mensyiarkan perkembangan robot, lab ini tengah mempersiapkan 4 buku acuan mengenai dunia robot yang dua di antaranya akan diterbitkan dalam bahasa Inggris. "Ini menunjukkan bahwa daya serap terhadap teknologi tinggi tidak hanya menjadi monopoli negara-negara maju,

Bila Kotak Nasi Disulap Jadi Robot

Bagi anak-anak kecil, wadah kotak nasi biasanya menjadi tempat bekal sarapan yang disiapkan oelh ibu saat berangkat mereka ke TK atau ke sekolah. Karena ukuran kotak yang begitu kecil sehingga mudah dijinjing dan dimasukkan ke dalam tas oleh anak-anak. Namun bagi mahasiswa elektro UGM, Wahyu Hidayat (21), ternyata dari sebuah kotak nasi ini bisa dijadikan sebuah prototipe robot. Nama robotnya pun terbilang unik, mungkin karena terbuat dari sebuah kotak nasi, sehingga ia namakan robot ‘lapar’.

Begitu ‘lapar’nya, sang robot pun tidak ubahnya seperti seekor macan yang kelaparan dan terus mengejar mangsanya. Jangan heran, robot mini yang berukuran 11 X 15 cm ini berhasil menyisihkan 80 robot pesaingnya beberapa waktu lalu dalam ajang kontes robot LTRC (Line Tracking Robot Competition) Se-Jawa dan Bali beberapa waktu lalu.

“Cukup dengan memberikan garis warna putih atau hitam pada lintasannya, maka robot ini akan berjalan terus mengikuti garis,” kata Wahyu Hidayat saat bincang-bincang dengan wartawan di Ruang Fortakgama, Selasa (26/2) di Kampus UGM.

Menurut pria kelahiran Kebumen 1988 ini, dalam kompetisi tersebut robotnya berhasil menjadi robot tercepat dalam melalui lintasan sepanjang 5,5 meter yang dibuat melingkar.

“Robot kita tercepat dan mampu melewati lintasan dengan waktu 18 detik untuk melewati lintasan, dengan kecepatan 0,75 cm per detik,” tutur wahyu.

Wahyu menjelaskan, setidaknya dirinya memerlukan waktu satu bulan untuk mendisain robot ciptaannya dengan menghabiskan biaya sekitar 250 ribu rupiah guna membeli berbagai macam peralatan dan rangkaian komponen robot. Meskipun demikian, setelah menjadi juara, Wahyu berhak memetik hasil jerih payahnya dengan mendapat piagam penghargaan, tropy Gubernur DIY dan uang pembinaan sebesar 600 ribu rupiah.

Dikatakan mahasiswa elektro angkatan 2004 ini, robot lapar buatannya ini akan diikutkan dalam kejuaraan kontes Galelobot (Ganesha Line Robot Competition) yang berlangsung pada bulan April mendatang di Kampus ITB, Bandung.

“Rencananya dalam kontes robot line follower nanti, kita akan melakukan up grade pada kompetisi karena tantangannya akan lebih sulit lagi,” paparnya.

Robot lapar ini, kata Wahyu, memiliki komponen berupa rangkaian pengendali, rangkaian monitor (LCD) dan rangkaian sensor. Beberapa komponen ini akan ditambahkan lagi rangkaian lainnya untuk menjadi juara dalam kontes robot line-follower.

Dijelaskan Wahyu, prototipe robot ini nantinya bisa dikembangkan dalam dunia industri sebgai robot pengangkut barang.

“Robot ini bisa dikembangkan untuk mengangkut barang di dunia industri dengan membuat lintasan,”terangnya.

Sumber : www.ugm.ac.id - Humas UGM/Gusti Grehenson

Minggu, 08 Februari 2009

Membuat Robot SMS Cuma Butuh Biaya 100 Ribu

suarasurabaya.net| Cukup mengeluarkan dana seratus ribu rupiah saja, sebuah robot yang digerakkan melalui Short Message Service (SMS), dikatakan IHYAUDIN, dapat dibuat. Jumat (29/02) itu dipraktekkan dalam workshop yang digelar STIKOM Surabaya.

Tentunya dana seratus ribu itu tidak termasuk Handphone yang digunakan sebagai alat pengontrol. “Seluruh komponen kita bisa beli dan dapatkan di Pasar Genteng. Total seluruhnya sekitar Rp 100 ribu. Harga itu tidak termasuk HP. Khusus komponennya saja,” tutur IHYAUDIN Asisten Pengajar Laboratorium Prodi Sistem Komputer STIKOM Surabaya.

Jumat (29/02) dalam kesempatan mengikuti IT Education Expo di Hi Tech Mall, Surabaya, STIKOM Surabaya menghadirkan seminar dan workshop secara gratis bagi masyarakat umum. Dan dalam satu diantaraagenda workshop yang digelar adalah membuat robot sederhana dengan alat pengontrol HP.

“Sebenarnya, untuk membuat robot SMS ini minimum terdapat system mikrokontroler dengan kemampuan komunikasi serial RS232, Handphone yang dapat terhubung melalui komunikasi serial RS 232, komponen pengendali motor DC, dan motor DC sebagai penggerak,” ternag AIK sapaan IHYAUDIN.

Robot akan bergerak apabila ada perintah dari SMS yang dikirimkan melalui HP yang dipasang dalam robot. Robot bergerak sesuai perintah yang sudah ada didalam program. Format program yang dipakai untuk robot disesuaikan dengan kebutuhan.

“Jika ingin membuat lebih dari sekedar bergerak kekanan kekiri atau maju mundur saja, hal itu bergantung pada memori yang digunakan didalam hanphone. Semakin banyak memori yang dipakai maka semakin kompleks juga fungsi robot tersebut,” tukas AIK saat ditemui suarasurabaya.net.

DIAN LAILA SARI staf Humas STIKOM Surabaya membenarkan, Jumat (29/02) selain seminar tentang pendidikan juga dihadirkan workshop secara cuma-cuma degan tema membuat robot sederhana. “Kita ingin mengajak masyarakat untuk mengetahui bahwa IT bisa dipelajari bahkan untuk sebuah robot juga ada yang sederhana,” papar DIAN LAILA SARI.(tok)

Teks foto:
-Robot sederhana juga bisa dipelajari. hanya 100 ribu.
Foto: TOTOK suarasurabaya.net

Robot Jepang vs Robot Indonesia

JAKARTA,SENIN - Sebanyak 12 robot berkompetisi dalam Indonesia-Japan Robot Contest(IJRC) 2008 di Pekan Raya Jakarta (PRJ) Jakarta, Minggu (11/9). Robot-robot yang bergerak otomatis tersebut harus secepat mungkin memadamkan api lilin dan menyelamatkan boneka bayi. Perlombaan yang menggunakan sistem setengah kompetisi ini akhirnya dimenangkan robot G-R dari Politeknik Elektronik Negeri Surabaya.

"Perlombaan ini setiap robot harus dapat mencari sendiri sumber api dan memadamkannya. Selain itu ada boneka bayi yang harus diselamatkan untuk bisa memperoleh absolute win ," kata Ketua Panitia IJRC Endra Pitowarno, saat lomba berlansung di hall D PRJ Kemayoran Jakarta, Minggu(9/11).

Endra menjelaskan, para peserta merupakan yang terbaik dari hasil perlombaan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2008, Juni lalu. Sedangkan, dua peserta asal Jepang merupakan pilihan karena di Kumanoto National Colledge of Technology Japan dan Tokyo Institute of Technology Japan, Indonesia pernah menimba ilmu mengenai robot. Jika diibaratkan perlombaan ini seperti guru dan murid.

Mengenai lomba, robot-robot akan saling diadu di sebuah arena berbentuk kotak yang telah disekat. Sekat tersebut saling memberikan jalan untuk dapat menuju lilin yang disediakan di titik tertentu. Dua buah boneka bayi berwujud tabung sebesar kaleng minuman diletakkan di titik yang berbeda. Selain memadamkan api, robot juga harus mampu mengangkat bayi dan membawa kembali ke titik awal tempat memulai perlombaan. Banyaknya api yang dimatikan dan kemampuan mengangkat bayi dan meletakkan di tempat aman menjadi indi kator kemenangan.

"Jepang memang tempat kita belajar mengenai robot, tapi kini bisa dilihat kita sudah setara bahkan mampu menyaingi," tambah Endra.

Berdasarkan pantauan di arena pertandingan, kontes robot yang merupakan rangkaian Indonesia-Jepang Expo 2008 memang menyuguhkan sebuah tontonan dan kompetisi yang berkualitas. Semua peserta menunjukkan kema mpuan terbaiknya dalam membuat robot, sulit untuk memprediksi siapa yang menang di setiap pertandingan. Suasana ketegangan juga terlihat dari antusias dan ekpresi penonton yang memenuhi hall D PRJ Kemayoran Jakarta.

Hasil Kejuaraan
1. Robot G-R (Politeknik Elektronik Negeri Surabaya)
2. Robot Polbanbbot (Politeknik Negeri Bandung)
3. Robot The Denpa Final (Kumanoto National Colledge of Technology Japan)

The Best Idea
1. Robot Yogyakarto (Universitas Gadjah Mada)

The Best Inovation
1. Robot Tokyo-Tech-SSR (Tokyo Institute of Technology Japan)

Robot Mikro yang Mampu Bekerja Dalam Tubuh


Ilmuwan di Korea telah membuat robot-robot yang cukup kecil untuk bisa menjelajahi tubuh manusia dan digerakkan oleh otot jantung.

Sukho Park di Chonnam National University, Korea, dan rekan-rekannya telah merancang sebuah robot-mikro yang digerakkan oleh sel. Tim Park membuat robot tersebut dengan menumbuhkan jaringan otot jantung dari sebuah tikus pada kerangka-kerangka robot kecil yang dibuat dari polidimetilsiloksana (PDMS). PDMS merupakan polimer biokompatibel sehingga membuat robot tersebut cocok digunakan dalam pengaplikasian biomedik.

Yang istimewa pada robot-robot ini, kata Park, adalah mereka tidak memerlukan suplai energi eksternal. Tetapi sel-sel otot jantung yang berelaksasi dan berkontraksi yang memberikan energi. Sel-sel otot jantung sendiri mendapatkan energinya dari sebuah medium kultur glukosa. Sel-sel yang berdenyut sendiri ini memungkinkan robot tersebut menggerakkan keenam kakinya.

Robot ini memiliki tiga kaki depan yang pendek (panjang 400 mikrometer) dan tiga kaki belakang yang lebih panjang (panjang 1200 mikrometer), semuanya terpasang pada sebuah badan segiempat. Pada saat sel-sel jantung berkontraksi, kaki belakang yang lebih panjang menekuk ke dalam. Ini menghasilkan perbedaan gesekan antara kaki depan dan kaki belakang, yang menekan robot bergerak maju. Para peneliti mengukur kecepatan rata-rata robot ini sekitar 100 mikrometer per detik.

Park mengatakan robot-robot yang mirip kepiting ini bisa digunakan di dalam tubuh untuk membersihkan rongga atau pembuluh yang tersumbat, dengan melepaskan sebuah agen pelarut untuk membersihkan penyumbatan yang mereka lalui

Jumat, 06 Februari 2009

Membuat Robot Explorer Hexapod

Pendahuluan

Pada proyek robot kali ini, penulis memaparkan cara membuat robot berkaki 6 (hexapod) menggunakan 3 buah sensor, yaitu 1 sensor jarak SRF04 (Sonar Range Finder) dan 2 bh Sharp GP2D12. Dijamin dechhh penasaran dan menarik untuk dicoba J.

Blok Rangkaian

Robot ini bergerak berdasarkan informasi dari ketiga sensor jarak. Robot ini diharapkan dapat melakukaneksplorasike daerah yang dilaluinya, untuk memberikan informasi kepemiliknyamenggunakan kamera wireless misalnya, oleh karena itu robot ini dinamakan Explorer Hexapod. Gambar di bawah ini menampilkan blok rangkaian yang akan dibuat:




Gambar 1. Blok rangkaian robot Explorer Hexapod

Bahanbahan

Berikut ini ialah bahanbahan yang diperlukan, yang paling penting tentunya ialah kerangka dari kaki hexapod ini, yang dapat Anda buat sendiri atau membeli kit yang sudah jadi :

1. 2 buah servo motor HS311

2. Body dan kaki hexapod

(Dapat membeli kit kaki hexapod lengkap dengan 2 bh servo HS311)

3. Min. System ATmega 8535, ATmega16 atau Atmega32

4. Driver Motor DC 293D/ deKits SPC DC Motor

5. 1 sensor jarak ultrasonic SRF 04 (jarak 3cm-3m)

6. 2 sensor jarak infrared SharpGP2D12(10cm -80cm)

7. Tempat baterai 9V 2bh

Berikut ini ialah konstruksi dari kaki hexapod standar, yang digerakkan dari putaran motor servo continuous. Servo ini dikendalikan dari port B.0-3 melalui Driver motor yaitu kit DC motor Driver menggunakan IC L293D (dapat menggunakan juga kit dekits SPC DC Motor) atau jika ingin lebih kuat lagi menggunakan IC H bridge L298. Perlu diingat, kaki servo ini ada 3 pin, cukup gunakan 2 kaki yang menggerakan motor DC di dalam servo tersebut saja.




Gambar 2. Susunan sisi kaki hexapod

Servo HS311 merupakan servo dengan torsi yang cukup besar untuk menggerakkan robot dengan beban maksimal 1.5kg.

Cara kerja

Pertama, kita lihat dulu bagian sensor. Sensor SRF04 digunakan untuk mengetahui jarak depan robot, apakah ada penghalang atau tidak, yang mampu mendeteksi jarak dari 3cm hingga 3 meter. Sensor ini bekerja berdasarkan prinsip gelombang ultrasonic. Pencari jarak ini bekerja dengan cara memancarkan pulsa suara dengan kecepatan suara (0.9 ft/milidetik) berfrekwensi 40 KHz. Keluaran sensor ini dihubungkan ke Port C.0 dan Port C.1, dan dengan nilai trigger input sebesar 10 uS pada pulsa TTL. Alasan mengapa digunakan sensor ini, ialah karena sensor jarak ini paling banyak digunakan pada Kontes Robot Cerdas di Indonesia, sehingga pembaca pemula menjadi familiar. Anda dapat menambah sensor ini hingga 4 buah untuk digunakan pada sisi kanan, kiri dan belakang robot biar lebih akurat.

Gambar 3. Susunan kaki SRF04

Sedangkan 2 sensor infrared GP2D12 di sisi samping kanan dan kiri dapat mengukur jarak sejauh 10cm- 80cm dengan output analog, sehingga dapat langsung dihubungkan ke port A.0 dan port A.1 dari mikrokontroler AVR tersebut. Karakteristik dari sensor ini tidak linear, oleh karena itu idealnya perlu digunakan look up table untuk mengolah raw data dari sensor tersebut.

Hasil pembacaan sensor-sensor jarak ini diolah oleh mikrokontroler, untuk memutuskan gerakan yang akan dilakukan apakah maju, mundur atau belok. Dengan memutarnya servo, menyebabkan bagian kaki yang terhubung ke servo bergerak bergantian sehingga robot dapat berjalan.

Explorer.bas:

‘Program Demo Robot Explorer Hexapod

‘By Mr. Widodo Budiharto

‘Univ. de Bourgogne 2007

deklarasi fungsi dan variabel

Declare Sub Initialize_ultrasonic()

Declare Function Ultrasonic_depan() As Integer

Dim Jarakdepan As Integer

Dim Jaraksampingkanan As Word

Dim Jaraksampingkiri As Word

Dim W As Word

Config Portb = Output

Config Portd = Input

Config Portc = Output

Config Adc = Single , Prescaler = Auto , Reference = Avcc 'konfigurasi ADC

Start Adc

Call Initialize_ultrasonicpanggil fungsi

Do

baca SRF04 untuk jarak depan

Print "jarak sampingkiri" ; Jaraksampingkiri

‘Demo jika ada halangan, maka belok kiri

If Jarakdepan > 40 Then

Portb = 8 'maju

Wait 2 ‘delay

Else if jarak depan <40>ss="SpellE">jaraksampingkanan >150 then

Portb = 0 'belok kiri

Wait 2

End If

Loop

End

Function Ultrasonic_depan() As Integer

' set initial state pin trigger

' buat pulsa 5us @ 4 MHz

' ukur return pulse

End Function

Sub Initialize_ultrasonic inisialisasi sensor ultrasonik

End Sub

Gambar berikut merupakan hasil yang sudah jadi yang dapat berjalan dengan cukup cepat dan kuat karena menggunakan servo torsi tinggi dari Hitec.

A. B.

Gambar 4. Robot in action a). Tampak samping b). Tampak depan

Pengembangan Selanjutnya

Untuk keperluan riset atau hobi, Anda dapat menambahkan kemampuan Artificial Intelligent menggunakan Fuzzy Logic, Algoritma Genetic atau Neural Network, agar robot ini menjadi robot yang cerdas. Silahkan baca artikel selanjutnya mengenai Neural Network di majalah kesayangan Anda ini.

Daftar Pustaka:

1. www.atmel.com

2. www.acroname.com

3. www.hitec.com

4. Delta Hexapod robot

5. Situs-situs dan buku pendukung lainnya.

Tutorial Membuat Robot Cerdas

tutorial membuat robot cerdas imageTim yang masuk final Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2008 secara resmi diumumkan hari ini (lihat di: Pengumuman Final KRI/KRCI 2008). Dua puluh empat (24) tim berhak bertarung dalam lomba robot panjat pinang (KRI) dan 37 tim robot bertarung dalam kontes robot cerdas pemadam api (KRCI). Bagaimana cara membuat robot-robot itu agar bisa hebat & cerdas? Dalam tutorial ini akan dijelaskan langkah-langkah membuat robot cerdas, baik KRI/KRCI.

Tahap-tahap pembuatan robot

Rabu, 04 Februari 2009

Belajar Membuat Robot Sederhana Lebih Utamakan Edukasi dan Permainan

"Kita bisa bikin robot sendiri Pak?" Itulah kalimat yang pertama kali keluar dari mulut wajah-wajah polos itu. Buat sebagian besar anak-anak Indonesia, robot masih menjadi bagian imajinasi film-film kartun. Maka, sibuklah anak-anak Sekolah Dasar (SD) Al Hikmah Surabaya itu membuat proyek robotnya. Sebuah robot sederhana yang terbuat dari rangka mesin mobil-mobilan tamiya yang ditempeli stik es krim. Selain sebagai bahan pembuat bodi, stik es krim juga berfungsi sebagai pelontar.

Sesekali mereka berceloteh, membayangkan kehebatan robot ketapel ciptaannya. Dengan tekun mereka merangkai stik es krim yang ditempel lem pada rangka mobil tamiya. Bahkan, ketika memasuki tahap memasang pelontar ketapel, juga dari stik es krim yang direkat dengan selotip, mimik mereka menjadi lebih serius. Pasalnya, pelontar itulah yang akan menjadi penentu kehebatan robot mereka saat diadu nantinya.

Sejak April 2002, kegiatan mengajar anak-anak membuat robot menjadi kegiatan rutin Arief Yudanarko setiap sabtu pagi. Ia beserta timnya dari Pusat Pengembangan Teknologi pada Anak Cerdikia mengisi kegiatan ekstrakurikuler robotik pada murid-murid SD Al Hikmah. Beragam jenis robot sederhana telah mereka perkenalkan, mulai robot ketapel, robot tikus hingga robot penyapu sampah. Untuk menciptakan suasana kompetisi, setiap hari besar, peringatan Tahun Baru Islam 1 Hijriah msalnya, diadakan lomba antarkelas.

"Ini semua berangkat dari keprihatinan saya tentang rendahnya pemahaman tentang teknologi pada generasi muda kita. Robot, misalnya, sebagai salah satu wujud teknologi masih identik dengan film atau tokoh imajinasi, semisal Robocop," ujar Arief, pendiri dan pengelola Cerdikia. Padahal, lanjut Arief, teknologi telah begitu lekat dengan kehidupan kita. Hampir tidak ada satu aktivitas manusia yang dapat berlangsung tanpa peran serta teknologi.

"Saya bercita-cita memperkenalkan anak-anak pada teknologi sedini mungkin. Agar bangsa kita tidak lagi hanya jadi konsumen teknologi, tapi juga produsen yang inovatif," ujar Arief yang pernah mewakili Indonesia pada International Robot Contest (IRC) pada 1995 di Osaka Jepang.

Arief bahkan rela melepas pekerjaannya yang telah mapan di Radnet, sebuah perusahaan teknologi informasi ternama di Surabaya. Kini, lelaki lulusan Institut Teknologi Surabaya (ITS) itu berkonsentrasi penuh pada Cerdikia. Ia kini tengah menjajaki pembelajaran robotik di sekolah lain.

Lelaki kelahiran 25 April 1975 itu berupaya menjadikan Cerdikia sebagai lembaga yang profesional. Untuk itu, pencetakan tenaga pengajar yang berkualitas pun menjadi agenda utama. Selain itu, yang paling utama adalah penciptaan kurikulum. Seluruh materi diupayakan bersifat sederhana, mudah dimengerti namun merangsang daya kreasi anak.

Berguru pada Jepang
Indonesia, kata Arief, perlu berguru pada Jepang. Di Negara Matahari Terbit itu, anak-anak telah diperkenalkan pada teknologi sejak bangku taman kanak-kanak (TK). Bahkan, secara rutin perusahaan-perusahaan penghasil robot mempresentasikan robot kreasinya ke sekolah-sekolah. Robot humanoid Asimo dan robot anjing Aibo produksi Honda pun dijual bebas dengan harga terjangkau. Sementara di Indonesia, pameran Asimo diselenggarakan sebagai acara selingan dalam arena pameran otomotif. Jelas, bukan ajang edukasi yang tepat bagi anak.

"Untuk memperkenalkan ilmu pengetahuan (iptek) pada anak, sebenarnya tidak perlu membawa Asimo atau Aibo ke kelas. Kita dapat membawa kipas angin atau menunjukkan mesin cuci, karena perangkat teknologi sederhana itu sebenarnya adalah robot juga. Jika kita terus menempatkan teknologi termasuk robotik sebagai sesuatu yang rumit dan tidak terjangkau makin sulit kita mengejar. Itulah, filosofi dasar Cerdikia," ujar Arief bersemangat.

Robotik, seperti juga inovasi teknologi lainnya memang masih menjadi mahluk 'asing' buat sebagaian besar masyarakat Indonesia. Ketika Jepang telah mampu menciptakan robot yang pandai menari, mahasiswa Indonesia yang mengikuti Indonesia Robot Contest (IRC) 2003 lalu, baru mampu berkreasi dengan robot berangka aluminium pelontar bola takraw.

Hingga kini, Indonesia belum mampu berbicara dalam kontes robot internasional bahkan regional sekalipun. "Kuncinya, jangan pernah memarginalkan kemampuan bangsa kita dengan menempatkan teknologi sebagai sesuatu yang tak terjangkau. Kapan kita berhenti sebagai pengguna yang konsumtif?" tanya Arief lugas.

Tentunya, kata Arief, perkenalan anak-anak dengan dunia teknologi baru dapat terwujud jika terjadi kolaborasi antara pihak sekolah dengan orang tua. Orang tua sebaiknya tidak hanya menjejali anak dengan target prestasi akademis semata. Akibatnya, daya kreasi anak perlahan tidak berkembang.

Disisi lain, Arief juga mengimbau pihak sekolah agar mau membuka pintu bagi sejumlah ekstrakurikuler alternatif. Hingga kini belum banyak sekolah yang menyelenggarakan ekstrakurikuler bermuatan teknologi. Ekstrakurikuler robotik, seperti yang diselenggarakan SD Al Hikmah, ditengarai belum banyak diadakan sekolah lain.

Padahal, untuk memulai demam teknologi di kalangan anak Indonesia, kata Arief, kita tidak perlu mengimpor kit permainan robotik produksi Lego Mindstrom. "Misalnya, dengan membeli tamiya yang kini harganya cuma Rp 8000,- anak-anak dapat diperkenalkan pada fungsi motor, gerak dan kecepatan," ujar Arief.

Namun, yang terjadi selama ini, permainan anak hanya menjadi pemicu budaya konsumerisme semata. Pada tahap lebih lanjut, mainan anak yang berfungsi edukasi akan membuat anak lebih kritis dan leluasa berkembang, baik dari sisi motorik, afeksi dan psikomotorik. Sayangnya, lanjut Arief, orang tua lebih memilih membelikan anaknya Play Station yang membuat nak betah di rumah, namun cenderung membuat anak tak berkembang optimal.