readbud - get paid to read and rate articles

Minggu, 29 Maret 2009

Robot Siap Terjun di Medan Perang Afghanistan Pengganti Pasukan AS


Washington - Amerika Serikat selaku negara yang getol berperang meluncurkan robot terbarunya yang bakal diterjunkan di medan pertempuran.

Robot 'monster' berjuluk BigDog tersebut siap diluncurkan ke medan laga di wilayah konflik Afghanistan. Robot berwarna hitam pekat ini memang tampak mengerikan bagai hewan buas dengan empat kakinya dirancang secara khusus untuk menjelajahi medan berbahaya.

Boston Dynamics selaku pembuatnya mengklaim bahwa BigDog bisa berlari sekitar 4 mil perjam. Robot perang ini juga bisa berjalan pelan dan bahkan mendaki lereng dengan kemiringan sampai 35 derajat.

Seperti yg dilansir dari FoxNews, Selasa (24/3/2009), kaki metal BigDog dibuat dengan bentuk yang mirip kaki binatang dan bisa menyerap kejut dengan baik. Otak robot berupa komputer yang dibekali sensor sehingga diklaim dapat menyesuaikan diri secara mandiri dengan kondisi sekitar.

BigDog tampaknya tidak ditujukan untuk melakukan serangan ofensif ke pihak musuh karena tidak ada keterangan robot ini dibekali dengan senjata. Robot ini bakal dipakai untuk membawa perbekalan militer sampai seberat 150 kilogram melintasi wilayah-wilayah berbahaya ataupun untuk mengadakan pengintaian musuh.

3 tim Teknokrat lolos kontes Robot nasional

ROBOT karya mahasiswa Teknokrat berhasil lolos dalam seleksi Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) dan Kontes Robot Indonesia (KRI) tahap pertama yang diumumkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)­ Pendidikan Tinggi, Selasa (5/2). Tim ini mengirimkan 3 proposal, yang ketiganya berhasil lolos dalam seleksi, yaitu dua proposal KRCI dan satu proposal KRI. Kontes robot ini dibagi menjadi IV regional, yang terdiri dari Regional I (Sumatera), Re­gional II (DKI, Jawa Barat, Banten), Regional III (Jawa Tengah), dan Re­gional IV (Jawa Timur). Keberhasilan yang diperoleh merupakan kerja keras dari tim mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ro­bot Teknokrat. Robot karya mahasiswa yang lolos dalam Kontes Robot Cerdas Indonesia ini adalah robot berkaki “Sutan D’ Rescuer” karya Pujar Diki dan Adrian Juan Siregar, serta robot beroda “TA­Peace” (dibaca: tapis) karya Muhamad Sya Bani Ali dan Rikendri. Sedangkan untuk Kontes Robot In­donesia adalah karya dari Agus Mulyanto, Aldes Eka Putra, dan Trino Ade Putra yang diberi nama “Akhtar Robo”.

Robot berkaki dan beroda yang akan ditampilkan pada KRCI dituntut mampu menemukan sumber api, memadamkan, dan kembali secara cepat melalui jalur pada sebuah model lorong-lorong yang berliku. Pemenang ditentukan dari kecepatan robot dalam melaksanakan fungsinya. Sedangkan dalam KRI, robot-robot dituntut untuk dapat saling menopang sehingga dapat mengambil sebuah keju di dalam mangkuk yang terletak di atas sebuah tiang. Pemenang KRI ini akan diikutsertakan dalam kontes robot In­dia wilayah Asia Pasific. “Untuk menjadi pemenang, kami harus lolos pada tahap selanjutnya. Kini tim kami telah mempersiapkan video berisi rekaman gambaran robot untuk dikirimkan selambat-lambatnya 14 April mendatang,” ujar Amitri Cahyadi selaku pembimbing.Ternyata, tidak hanya Jepang yang mampu menciptakan robot. Ini dibuktikan dengan potensi mahasiswa Teknokrat yang berhasil dalam mencip-takannya. Tentunya, ini didasari penge-tahuan robotics yang diberikan kepada mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan difasilitasi teknologi yang memadai serta dukungan penuh dari perguruan tinggi

Rabu, 11 Maret 2009

Indonesia Kembangkan Robot Penjinak Bom Bersenjata



Robot Penjinak Bom (dok. ristek)
Jakarta - Penggiat robot tanah air tengah mengembangkan sebuah robot yang ditujukan untuk menjinakkan bom. Namun yang unik, robot ini dilengkapi senjata untuk melumpuhkan bom sebelum meledak.

Sjaeful Irwan, Kepala Bidang Program Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Kementerian Riset dan Teknologi mengatakan, senjata yang disematkan tersebut berbentuk shotgun dan menggunakan peluru kosong.

"Melontarkannya pakai tekanan air sehingga membuat bom itu dihancurkan tanpa meledak,"

Robot ini sendiri merupakan hasil kerja sama dari berbagai institusi. Yakni Ristek yang bertugas sebagai koordinator, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) untuk membuat sistem kontrol dan artificial intelligent, Pindad untuk platform-nya serta LIPI untuk remote control dan digital signal processing-nya.

Ditambahkan Sjaeful, robot ini dihadirkan untuk mendampingi robot penjinak bom lainnya yang dimiliki Tim Gegana. Namun robot yang lain itu masih produksi luar negeri.

Selasa, 03 Maret 2009

PackBot Tactical Robot



When soldiers encounter a suspected minefield, they are usually delayed and face possible injuries if they are not careful. However, PackBot has been put to use to clear minefields around the world, most notably in Afaganistan during 2002 by the US ground forces. To date, more than 800 PackBot units have been sold around the world and are used in operations where robotic aid is deemed necessary - such as in urban warfare, minefield clearing, and in Afganistan’s case, the clearing of caves.

PackBot is basically a robot that can be used as an explorer, scout or in explosive ordnance disposal (EOD) missions. As an explorer, PackBot functions to move and provide sight to the user by elevating its body to peek over obstacles. As a scout, it uses its sensors and is lightweight and low-profile. To clear explosives, its OmniReach manipulator system enables it to extend over two meters, when clearing mines on EOD missions. Together with its low profile, PackBot operates effectively under vehicles or even inside sewers.

PackBot is able to attain a road speed of up to 14 km/h, and has continuous 360 degrees rotation. More importantly, it can move in rough terrain and over obstacles such as stairs, rocks, logs, rubble and debris. It can go underwater up to 2 meters deep and can withstand drops from 2 meters height onto a concrete surface. It can also be thrown through windows or tumble down a flight of stairs. In conclusion, its features and modes makes PackBot very attractive to armies around the world as it enhances the survivability of soldiers.U036378U Boo Junyou

Merangkai Robot Canggih Sambil Bermain

robotig.blogspot.com- Hampir semua anak laki-laki suka robot, di Jember, Jawa Timur ada sebuah sekolah khusus mengajarkan cara merangkai robot dan ternyata sangat sederhana. Tidak memerlukan kecerdasan khusus untuk melakukannya.

Seperti inilah suasana di salah satu lembaga sekolah merangkai robot dikawasan Jalan WR Supratman, Jember. Tiap hari usai pulang sekolah, puluhan anak usia Sekolah Dasar ini tampak antusias bermain sambil belajar merangkai beragam robot yang canggih. Layaknya dilakukan para profesor pencipta robot.

Suasana pembelajaran yang santai sambil bermain ditambah daya imajimasi dan kreasi anak yang masih segar membuat anak-anak ini cepat menyerap instruksi yang diberikan oleh para instruktur. Sehingga untuk merangkai beragam robot canggih yang secara mekanis sama dengan robot sungguhan ini tidaklah terlalu sulit. Tentu saja sambil melihat gambar panduan yang telah ada.

Anak-anak ini sangat bersemangat merangkai satu persatu balok plastik kemudian dihubungkan dengan mesin pengerak yang bahan bakar bateri maupun listrik. Beragam robot canggih seperti robot pengergaji kayu, robot sensor cahaya, robot pencetak minuman kaleng hingga robot yang dikendalikan dengan perangkat komputer dapat dirangkai dengan cepat.

"Saya senang bisa belajar merangkai robot dan kini sudah bisa merangkai robot sekitar 20 buah" tutur Dio. Meski sebagian besar bahan robot ini terbuat dari plastik dan bukan logam, namun secara mekanis teknologi yang digunakan sama seperti dengan robot sesungguhnya.

Sementara itu, Totok, salah satu instruktur menjelaskan, melalui karya ini diharapkan anak semakin kreatif serta setidaknya memahami teknologi ilmu pengetahuan robot sedini mungkin.