readbud - get paid to read and rate articles

Senin, 25 Januari 2010

Welcome to G&A Environmental Pharmaceutical Services

Decontamination
Whether a site or line is changing production, or requires routine maintenance, decontamination of the equipment, ducts and structure are essential to the safety of all staff, operatives and the general public.

Good manufacturing practice demands that processes of decontamination are clearly defined and controlled to ensure compliance and consistency with quality standards.

We offer a range of services to our clients that combine exceptional results with legal compliance and cost efficiency.

Decommissioning
Pharmaceutical decommissioning is our specialism and working in high risk sites such as chemical, nuclear and petrochemical plants prior to site demolition, redevelopment or closure.

Our unique experience and skills in decommissioning provides our clients with a full service that takes into account the economic and technical issues related to industrial facilities across the world.


Welcome to G&A Environmental Asbestos Services
ASBESTOS KILLS

* Protect yourself
* Protect others

By law you must manage asbestos in any non-domestic premises built before 2000. Commission an asbestos survey as part of an asbestos management plan to protect yourself and others who work with you. If you do not comply, the consequences may involve:

* Closure of your premises
* Personal fines of up to £20,000
* Disqualification as a director
* A prison sentence

Why?
Over 70 people a week die in the UK of asbestos related diseases.
A quarter of the dead worked in building and maintenance trades.
According to the HSE, very week:

* 3 plumbers die
* 20 tradesmen die
* 6 electricians die

Senin, 11 Januari 2010

ITS Luncurkan Sapu Angin

Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Senin (11/1/2010), luncurkan dua mobil hemat bahan bakar minyak (BBM) yang diberi nama “Sapu Angin 1″ dan “Sapu Angin 2″.

Peluncuran yang ditandai dengan running test itu disaksikan langsung oleh Presiden Direktur PT Shell Indonesia Darwin Silalahi, karena kedua mobil tersebut akan ikut dalam kompetisi internasional “Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2010″ di Sirkuit Sepang, Kuala Lumpur, Malaysia, 8-10 Juli 2010 mendatang.

“Sapu Angin 1 merupakan mobil futuristic prototypes mirip gokart dengan target satu liter BBM untuk jarak tempuh 1.000 kilometer,” kata manajer tim Sapu Angin 1, M Agus Setiawan.

Sementara itu, mobil “Sapu Angin 2″ merupakan mobil urban concept vehicle mirip mobil roda empat yang konvensional, namun hanya berisi 1-2 penumpang dengan target satu liter BBM untuk jarak tempuh 300 kilometer.

“Tapi target Sapu Angin 1 adalah diproduksi untuk mobil masa depan pada 25-30 tahun mendatang,” kata mahasiswa Jurusan Teknik Mesin pada Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya ini.

Menurut Agus, kedua mobil ini dirancang sendiri oleh 14 mahasiswa angkatan 2005 dan 2006. Para mahasiswa bekerja keras merancang dan membuat kedua jenis mobil setelah berguru selama seminggu kepada perusahaan pabrikasi kapal di Kenjeran, Surabaya. Rencana ini disendiri dibuat pada Agustus 2009 lalu.

“Semuanya dilakukan mahasiswa sendiri, mulai membuat desain, mencari bahan baku, mengelas, melakukan pembubutan, dan seterusnya hingga selesai,” tutur Agus.

Jumat, 08 Januari 2010

Ilmuwan Inggris Ciptakan Robot Ikan Pendeteksi Polusi


LONDON

Para ilmuwan Inggris berhasil merancang robot ikan untuk mendeteksi pencemaran air. Jika uji coba pertama yang akan dilaksanakan tahun depan di pelabuhan Gijon, Spanyol utara, itu sukses, para ilmuwan akan segera menggunakannya di sungai, danau, dan laut-laut di seluruh dunia.

Pembuatan robot berbentuk ikan bawal ini menghabiskan dana 20.000 pounsterling atau Rp 319 juta per satuannya. Gerakannya seperti ikan asli dan dilengkapi dengan sensor kimiawi untuk mendeteksi sampah polusi berbahaya, seperti bocoran kapal atau pipa bawah tanah.

Ikan-ikan robotik ini akan mengirimkan informasi yang dicerapnya ke daratan dengan menggunakan teknologi Wi-Fi. Tidak seperti ikan robot sebelumnya yang memerlukan tombol pengendali, ikan-ikan robot generasi baru ini secara independen akan mampu melacak polusi tanpa berinteraksi dengan manusia.

Rory Doyle, ilmuwan peneliti senior pada perusahaan perekayasa BMT Group, yang mengembangkan ikan robot tersebut bersama dengan para peneliti dari Universitas Essex mengatakan, ada banyak alasan mengapa mereka lebih tertarik membuat robot berbentuk ikan bawal itu ketimbang mengembangkan kapal selam konvensional.

"Dengan ikan robot, kami tengah mengembangkan satu desain yang diciptakan oleh proses evolusi berusia ratusan juta tahun dengan energi yang sangat efisien," katanya agak bercanda. "Efisiensi ini adalah hal yang kami perlukan untuk menjamin bahwa sensor deteksi polusi kami bisa menjejak lingkungan bawah air selama berjam-jam.