ROBOT karya mahasiswa Teknokrat berhasil lolos dalam seleksi Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) dan Kontes Robot Indonesia (KRI) tahap pertama yang diumumkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Pendidikan Tinggi, Selasa (5/2). Tim ini mengirimkan 3 proposal, yang ketiganya berhasil lolos dalam seleksi, yaitu dua proposal KRCI dan satu proposal KRI. Kontes robot ini dibagi menjadi IV regional, yang terdiri dari Regional I (Sumatera), Regional II (DKI, Jawa Barat, Banten), Regional III (Jawa Tengah), dan Regional IV (Jawa Timur). Keberhasilan yang diperoleh merupakan kerja keras dari tim mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Robot Teknokrat. Robot karya mahasiswa yang lolos dalam Kontes Robot Cerdas Indonesia ini adalah robot berkaki “Sutan D’ Rescuer” karya Pujar Diki dan Adrian Juan Siregar, serta robot beroda “TAPeace” (dibaca: tapis) karya Muhamad Sya Bani Ali dan Rikendri. Sedangkan untuk Kontes Robot Indonesia adalah karya dari Agus Mulyanto, Aldes Eka Putra, dan Trino Ade Putra yang diberi nama “Akhtar Robo”.
Robot berkaki dan beroda yang akan ditampilkan pada KRCI dituntut mampu menemukan sumber api, memadamkan, dan kembali secara cepat melalui jalur pada sebuah model lorong-lorong yang berliku. Pemenang ditentukan dari kecepatan robot dalam melaksanakan fungsinya. Sedangkan dalam KRI, robot-robot dituntut untuk dapat saling menopang sehingga dapat mengambil sebuah keju di dalam mangkuk yang terletak di atas sebuah tiang. Pemenang KRI ini akan diikutsertakan dalam kontes robot India wilayah Asia Pasific. “Untuk menjadi pemenang, kami harus lolos pada tahap selanjutnya. Kini tim kami telah mempersiapkan video berisi rekaman gambaran robot untuk dikirimkan selambat-lambatnya 14 April mendatang,” ujar Amitri Cahyadi selaku pembimbing.Ternyata, tidak hanya Jepang yang mampu menciptakan robot. Ini dibuktikan dengan potensi mahasiswa Teknokrat yang berhasil dalam mencip-takannya. Tentunya, ini didasari penge-tahuan robotics yang diberikan kepada mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan difasilitasi teknologi yang memadai serta dukungan penuh dari perguruan tinggi